Sabtu, 18 Juni 2011

survei : perempuan lebih Egois

Survei menunjukkan perempuan lebih egois dibandingkan
laki-laki. Perempuan juga cenderung bicara buruk mengenai temannya kepada orang lain.
Riset mengenai perilaku dan sikap egois ini melibatkan 2.000
perempuan dan laki-laki. Riset
digelar oleh organisasi kerelawanan di Inggris untuk memperingati Hari Kerelawanan. Tujuh dari sepuluh responden mengakui mereka egois. Bahkan 50 persen responden mengaku konsisten menjalankan dua atau lebih aktivitas yang individualistis
setiap harinya. Sebenarnya secara umum, perempuan dan laki-laki sama-sama egois. Namun, riset ini menunjukkan data yang lebih spesifik bahwa ternyata perempuan jauh lebih egois. Fakta ini ditemui dalam berbagai perilaku harian. Perempuan cenderung tak menunjukkan kepeduliannya. Simpati perempuan terhadap
orang lain rendah. Sekitar 43,2
persen perempuan cenderung tak bersimpati terhadap orang lain. Sementara hanya 38,6 persen pria yang tak bersimpati dengan orang lain. Perempuan cenderung mengurungkan niatnya membukakan pintu untuk orang lain ketimbang pria. Hanya 19,3 persen pria yang tak membukakan pintu saat orang lain membutuhkan. Sementara 20,2 persen perempuan cenderung tak peduli membukakan pintu.
Hanya 27,3 persen pria yang
enggan menolong perempuan
paruh baya untuk membawa barang belanjaannya. Sementara itu, ada 32,1 persen perempuan tak tergerak menolong perempuan paruh baya tersebut. Dalam hubungan berpasangan,
perempuan juga cenderung egois.
Riset ini menunjukkan bahwa 27,1
persen perempuan memilih DVD
yang disukainya, tanpa memikirkan pasangannya suka atau tidak. Sementara itu, hanya
26,2 persen laki-laki yang
melakukan hal serupa. Artinya,
lebih banyak laki-laki yang
mempertimbangkan perasaan
atau pendapat pasangannya dalam memilih suatu barang. Lebih dari setengah responden
perempuan mengaku memasak
makan malam yang diinginkannya. Sementara itu,
hanya 45,9 persen laki-laki yang
memasak makan malam sesuai keinginannya. Selebihnya, laki-laki memilih masakan makan malam dengan mempertimbangkan orang lain. Soal makanan favorit, seperti
cokelat, perempuan juga lebih
egois. Perempuan mau berbagi
cokelat, tetapi mengambil porsi
lebih besar. Sebanyak 37,9 persen
perempuan mengambil potongan cokelat lebih besar saat berbagi dengan orang lain. Sementara itu,hanya 30,1 persen pria yang melakukan hal serupa. Bahkan dalam keluarga,
perempuan juga cenderung sibuk
dengan dirinya. Ada 50,1 persen
perempuan yang lupa dengan hari ulang tahun anggota keluarganya,
sedangkan lebih dari 50 persen laki-laki mengingat hari ulang
tahun anggota keluarga mereka.
Fakta lainnya, 42,6 persen
perempuan cenderung tak
menghubungi keluarga, sedangkan hanya 35,5 persen laki-laki yang tak berkomunikasi dengan keluarganya. Dalam pertemanan, perempuan cenderung bicara buruk mengenai temannya kepada orang lain. Ada 55,6 persen responden perempuan yang berbicara buruk mengenai orang lain, sedangkan hanya 42,2 persen laki-laki yang melakukannya. Mengenai kepedulian sosial,perempuan memiliki perilaku seimbang. Soal membantu orang lain yang membutuhkan pinjaman uang tunai, hanya 19,7 persenperempuan yang tidak mau meminjamkan uang. Angka ini lebih rendah dibandingkan laki-laki karena 25,5 persen laki-laki tak sudi meminjamkan uang tunai kepada orang yang membutuhkan.
Sebanyak 61,1 persen perempuan mengaku tak mau memberikan
uang kecil kepada tunawisma
yang memintanya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 51,3 persen laki-laki yang menolak peminta-minta. Dalam kegiatan kerelawanan, 86,9 persen perempuan enggan terlibat
dalam kegiatan sukarela. Berbeda tipis dengan laki-laki, 82,2 persen tak mau terlibat dalam kegiatan kerelawanan. Meski begitu, hanya 65,5 persen perempuan yang menolak membantu sukarelawan
dalam menjalankan aktivitasnya.
Sementara itu, laki-laki, selain
enggan terlibat dalam kegiatan
kerelawanan, 77,1 persen dari mereka juga tak tertarik
membantu relawan dalam
menjalankan aktivitas
kerelawanan. Direktur Program Organisasi Kerelawanan Inggris Caroline Revell menyayangkan perilaku egois yang didapatkan dari kebanyakan warga Inggris. "Survei ini menunjukkan,
meluangkan waktu untuk kegiatan kerelawanan lebih berat ketimbang tindakan keegoisan lainnya, seperti melupakan hari ulang tahun keluarga atau bicara buruk tentang orang lain. Lebih
dari 80 persen perempuan dan
laki-laki tidak mempertimbangkan untuk
terlibat dalam kegiatan
kerelawanan. Kerelawanan tak muncul dalam pikiran perempuan dan laki-laki. Padahal, dengan berbuat sesuatu untuk orang lain,
Anda merasa lebih berarti dan
sebenarnya tindakan tersebut
membantu diri sendiri. Setiap orang memiliki kesempatan untuk mengajar anak jalanan,
bertindak menyelamatkan hewan atau lingkungan, sekaligus mengeksplorasi budaya barumelalui kegiatan kerelawanan,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar